Teori Perkemangan Perspektif Environmentalisme dan Naturalisme
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Perspektif
Perspektif adalah suatu cara pandang
terhadap suatu masalah yang terjadi atau sudut pandang tertentu yang di gunakan
untuk melihat suatu fenomena (Martono 2010). pengertian perspektif atau sudut
pandang sebenarnya dapat diartikan sebagai cara seseorang dalam menilai sesuatu
yang bisa dipaparkan baik secara lisan maupun tulisan. hampir setiap hari orang-orang selalu
mengungkapkan perspektif dan sudut panndang mereka mengenai berbagai macam hal.
sebagai contoh orang yang selalu memberikan sudut pandangnya mengenai sesuatu
melalui media sosial dengan cara memperbaharui statusnya.
Jika di lihat dari jenisnya, ada tiga
jenis sudut pandang yang perlu di ketahui, diantaranya:
a. Perspektif
mata burung. Cara pandang dengan melihat objek dari atas, sehingga dengan cara
tersebut dapat mempermudah untuk menggambarkan sebuah ruangan, mulai dari
bentuk warna dan lainnya.
b. Perspektif
mata manusia.Perspektif ini menggunakan cara pandang dengan melihat sejajar
objek yang di tuju, sehingga dengan cara tersebut dapat mempermudah
menggambarkan sebuah keadaan yang sebenarnya.
c. Perspektif
mata cacing.Cara pandang ini dapat dilakukan denganmelihat objek dari bawah,
sehingga dengan cara tersebut dapat menghasilkan sudut pandang yang berkesan
dramatis.
Masing-masing
cara pandang terrsebut akan menghasilkan pendapat yang berbeda mengenai objek
yang berbeda-beda pula. Perspektif seseorang juga dapat mempengaruhi perilaku
hingga gaya hidup seseorang menjadi lebih baik atau bahkan lebih buruk.
B.
Teori
Environmentalisme dan Tokoh Pencetusnya
a. Biografi
tokoh
John Locke lahir di sebuah desa kecil
Somerset, Inggris pada tanggal 26 Agustus 1632 dari seorang ibu yang sangat
sholeh dan penyayang dan seorang ayah yang keras. Locke terkenal sebagai bapak
empirisme di bidang filsafat dan bapak teori belajar di bidang psikologi.
b. Teori
Environmentalisme
Titik awal teori Locke adalah
penolakanya terhadap doktrin ide bawaan yang masih meyakini kalau ide-ide
tertentu merupakan ide bawaan, sudah ada di jiwa mendahului pengalaman. Locke
beranggapan bahwa jiwa anak-anak merupakan tabula rasa sepeti kertas kosong
sehingga apapun pikiran yang muncul darinya hampir-hampir sepenuhnya muncul
dari pembelajaran dan pengalaman mereka. teori Locke sangat cocok dengan
pemikiran liberal dan demokratis pencerahan. Jika anak-anak pada dasarnya
adalah organisme kosong, maka itu berarti mereka lahir dalam kondisi setara. Locke
mengakui kalau individu memiliki tempramen yang berbeda-beda, namun secara
keseruluhan lingkunganlah yang membentuk jiwa (Locke, 1693, bagian 1, h.32)
jadi yang penting disini adalah pembelajaran pada masa bayi.
Bagaimana lingkungan dapat membentuk
jiwa anak berdasarkan dua konsep yaitu : Sebagian besar pikiran dan perasaan
kita berkembang lewat proses asosiasi dan Kebanyakan tingkah laku kita berkembang
lewat proses.
Filsafat
pendidikan Locke :
§ Pengendalian
diri, Yaitu untuk menanamkan disiplin diri, pertama-tama kita harus menjaga
kesehatan fisik anak. Saat tubuh menjadi sakit dan lemah, kemampuan untuk
mengendalikan keinginan-keinginannya jadi melemah pula.
§ Penghargaan
dan penghukuman terbaik, tidak semua
bentuk penghargaan mennghasilkan sesuatu yang kita inginkan. Locke menentang
penggunaan uang atau manisan sebagai hadiah karena hanya akan merusak tujuan
utama pendidikan yaitu mengendalikan keinginan dan tunduk kepada rasio.
Penghargaan terbaik adalah pujian dan sanjungan, dan penghukuman terburuk
adalah ketidak setujuan. Ketika anak-anak bertindak dengan baik kita mesti
memuji mereka dan membuat mereka merasa bangga; sebaliknya, waktu mereka bertindak
buruk kita hanya boleh memberinya
tatapan dingin dan membuat mereka merasa malu.
§ Aturan-aturan,
pada dasarnya praktik memberikan aturan yang keras lalu menghukum jika tidak
menaatinya sebenarnya tidak bermanfaat, sebagai pengganti aturan-aturan semacam
itu, Locke menawarkan dua prosedur berikut:
-
Mengajarkan dengan
memperlihatkan kepada mereka model-model tindakan yang baik karena anak-anak
lebih banyak belajar dari contoh atau teladan dari pada pemahaman.
-
Sambil tetap
memberikan perintah dan aturan, kita harus mendorong anak-anak mempraktikan
tingkah perilaku yang baik.
C.
Teori
Naturalisme dan Tokoh Pencetusnya
a. Biografi
tokoh.
Jean
Jacques Rousseau (1712-1778) lahir di Jenewa Swiss pada tanggal 28 Juni 1712,
putra dari seorang ayah pembuat jam dan seeorang ibu yang cantik dan
sentimentil, namun meninnggal dunia waktu melahirkkan dia. Karena itu selama 8
tahun pertama hidupnya Rousseau di besarkan ayah dan bibinya. Menurut Rousseau,
si ayah sangat menyayanginya namun ayahnya tidak pernah lupa bahwa dia adalah
penyebab ibunya meninggal.Dia adalah seorang tokoh filosofi besar penulis dan
komposer pada abad pencerahan. Pemikiran filosofinya mempengaruhi revolusi
Perancis, perkembangan politika modern dan dasar pemikiran edukasi. Rousseau
percaya kalau sangat vital bagi kita untuk memberikan kepada Alam kesempatan
menuntun pertumbuhan anak.
b. Teori
Naturalisme
Rousseau setuju dengan Locke bahwa
anak-anak berbeda dengan orang dewasa, namun dia meyoroti hal ini secara lebih
positif. Anak-anak bukan wadah kosong ataupun kertas kosong melainkan sudah
memiliki mode perasaan dan pemikirannya sendiri. Ini terjadi demikian lantaran
mereka berkembang menurut rencana alam, yang mendesak mereka untuk
mengembangkan kemampuan perasaan yang berbeda di tingkatan yang berbeda-beda
pula. Sambil mengajar anak-anak berpikir dengan cara-cara yang benar kita juga
harus membiarkan mereka menyempurnakan sendiri kemampuan mereka dan belajar
dengan cara-cara mereka sendiri seperti yang di inginkan alam. Alam seperti guru tersembunyi yang mendorong
anak mengembangkan kemampuan berbeda-beda di tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda
(1762 b, h.181). produknya mungkin bukan individu terlatih yang bisa
menyesuaikan diri dengan suatu lingkungan sosisal, namun tetap saja dia sebuah
pribadi yang kuat dan utuh. Untuk membantu alam di dalam proses ini, kita harus
mempelajari semua hal tentang tahap perkembangan manusia. Menurut Rousseau, tahap utama perkembangan
manusia terbagi menjadi 4 bagian:
i.
Masa
bayi (dari usia 0-2 tahun ). Bayi mengenali dunia
langsung lewat indranya. Mereka tidak mengetahui ide atau pemikiran apapun;
mereka hanya sekedar mengalami rasa enak dan rasa sakit (1762b, h.29).
ii.
Masa
kanak-kanak (dari usia 2 sampai 12 tahun). Tahap ini di
mulai ketika anak-anak mendapatkan sebuah indepedensi baru; mereka sekarang
bisa berjalan, berbicara, maka sendiri, dan berlari kesana kemari. Yang pasti
mereka mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dengan cara mereka sendiri juga
(1762b, h 42).
iii.
Masa
anak-anak akhir (dari usia 12 sampai 15 tahun). Tahap
ketiga adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Selama periode
ini, anak-anak memperoleh sejumlah besar kekuatan fisik; mereka bisa memotong
kayu, mendorong gerobak, mencangkul dan melakukann perkejaan orang-orang dewasa
(1762b, h.128).
iv.
Masa
dewasa. Seseorang menjadi makhluk yang sosial sepenuhnya
hanya di tahap ke 4, di mulai di masa pubertas. Rousseau menyatakan bahwa
pubertas di mulai pada usia 15 tahun. Tubuh mengalami perubahan dan hasrat
mulai naik dari dalam dirinya. “perubahan tempramen yang seringkali mengkristal
dalam kemarahan dan sebuah pengendakian terus menerus terhadap
pikiran, membuat seorang anak hampir tidak bisa di atur lagi” (1762b, h.172).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perspektif adalah suatu cara pandang terhadap suatu
masalah yang terjadi atau sudut pandang tertentu yang di gunakan untuk melihat
suatu fenomena (Martono 2010).
Persepektif environmentalisme adalah teori yang
dicetuskan oleh Locke yang menganggap bahwa anak-anak merupakan kertas kosong,
dan yang akan membentuk kepribadian mereka sepenuhnya adalah pengalaman dan
lingkungan.
perspektif
naturalisme adalah teori yang dicetuskan oleh Rousseau yang berpandangan bahwa
anak-anak tidaklah sekosong kertas putih melainkan mereka sudah memiliki mode
perasaan dan pemikirannya sendiri, maka kewajiban orang tua adalah selain
memberikan pegajaran terhadap anak juga harus membiarkan mereka menyempurnakan
sendiri kemampuan mereka dan belajar dengan cara-cara mereka sendiri.
B.
Saran
Setelah mengetahui teori perkembangan dari dua
perspektif ini, hendaknya para orang tua untuk lebih memberikan perhatian
khusus kepada anak mereka masing-masing, dan memberikan pengajaran serta
memberikan kepada mereka role model yang baik dengan cara memberikan contoh
perilaku yang baik untuk dicontoh oleh mereka, dan menghindari metode
pengasuhan dengan cara kekerasan yang akanmerusak kepribadian dan mental anak.
DAFTAR
PUSTAKA
Crain. William, 2014.
Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi, Terjemah. Yudi Santoso, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Komentar
Posting Komentar